Sintesis Amida Asam Lemak dari
Minyak Sawit dan Pengaruhnya Terhadap Oksidasi
Minyak
sawit dalam negeri umumnya digunakan untuk pembuatan minyak goreng, margarin,
pengemulsi dan sabun. Kebutuhan produk dari minyak sawit diperkirakan akan
terus meningkat. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam proses maupun
penggunaan minyak sawit tersebut. Salah satunya adalah amida asam lemak yang
dapat dimanfaatkan sebagai pelumas, bahan obat-obatan, kosmetik, dan lain-lain.
Amida
asam lemak dibuat dengan cara amonolisis pada ragam suhu 150, 175, 200 dan 2250C
selama I jam, lalu pada ragam waktu 1,5; 2 dan 2,5 jam. Produksi reaksi
amonolisis pada penelitaian ini disebut dengan produk amidasi, yang diduga
terdiri dari campuran beberapa komponen seperti amida asam lemak, asam lemak
bebas, gliserol, dan sisa triglesirida yang tidak teramidasi. Keberhasilan reaksi
amidasi dilihat berdasarkan banyaknya nitrogen yang terikat oleh produk
amidasi. Suhu dan waktu optimum amidasi diperoleh pada 1750C selama I,5
jam dengan %N sebesar 0,1067%. Metode pemisahan amida asam lemak menggunakan
pelarut dietil eter memiliki rendemen yang lebih tinggi, yaitu sebesar 30,42%
(b/b) dibandingkan menggunakan pelarut HCl dan NaOH sebesar 26,22%(b/b).
Reaksi
amidasi menghasilkan produk amidasi yang memiliki bilangan peroksida, bilangan
penyabunan, titik leleh dan visikositas yang lebih tinggi dibandingkan RBDPO (Refined Bleached and Deodorized Palm Oil),
sedangkan bilangan iodine, bilangan asam, dan kadar air lebih rendah. Semakin tinggi
suhu oksidasi maka semakin besar peningkatan peroksida, bilangan asam, dan
titik leleh RBDPO maupun produk amidasi, sedangkan bilangan iodine dan kadar
air semakin menurun. Visikositas RBDPO maupun produk amidasi cendrung meningkat
pada suhu oksidasi 900C dan menurun setelah suhu tersebut. Hasil analisis
sifat fisika-kimia menunjukkan bahwa produk amidasi lebih stabil terhadap
oksidasi dibandingkan dengan RBDPO.
Bagaimana proses pembuatan amida asam lemak dengan cara amonolisis?
BalasHapusamida asam lemak di buat dengan cara amonolisis yaitu pada suhu 150,175,200 derajat C, selama satu jam yang diduga terdiri dari campuran beberapa kompnen seperti amida asam lemak, asam lemak bebas, gliserol dan lain-lain.yang dilakukan pada 175 derajat celsiusselama 1,5 jam dengan % N sebesar 0,1067%.
BalasHapusmetode pemisahan amida asam lemak menggunakan pelarut dietil eter memiliki rendemen yang lebih tinggi yaitu sebesar 30,42 %(b/b) dibanding menggunakan pelarut HCl dan NaOH SEBESAR 26,22%..
SEMOGA MEMBANTU..
yhh sepertinya nurhasanah sangat membaantu,, nanti saya juga tertrik akan pembahasannya, saya cari dulu...
BalasHapus