SOAL :
1.
Jelaskan bagaimana hubungan
struktur dan kereaktifan beberapa senyawa yang anda kenal terhadap suatu
penyakit tertentu.
2.
Uraikanlah dan berikan contoh
dimana letak peran penting suatu metabilit sekunder dalam suatu
tumbuh-tumbuhan.
3.
Kemukan gagasan anda, bagaimana
idenya suatu senyawa bisa diisolasi dan
dipurifikasi.
4.
Kemukakan bagaimana idenya
suatu senyawa bahan alam dapat diketahui alur biosintesisnya.
JAWAB :
1. Hubungan struktur dan kereaktifan
beberapa senyawa yang anda kenal terhadap suatu penyakit tertentu.
Kuersetin adalah senyawa kelompokflavanol terbesar,
kuersetin dan glikosidanya berada dalam jumlah sekitar 60-75% dari flavonoid.
Kuersetin dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit
degerative dengan cara mencegah terjadinya proses pereduksi lemak. Kuersiten
memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi dari low density lipoproteins (LDL)
dengan cara menangkap radikal bebas dan menghelat ion logam transisi.
Ketika flavanol kuersetin bereaksi dengan radikal
bebas, kuersetin mendonorkan protonnya dan menjadi senyawa radikal, tapi
electron tidak berpasangan yang dihasilakan didekalisasi oleh resonansi, hal ini membuat senyawa
kuersetin radikal memiliki energy yang sangat rendah untuk menjadi radikal yang
reaktif.
Tiga gugus dari struktur kuersetin (Gambar 4) yang
membantu dalam menjaga kestabilan
dan bertindak sebagai
antioksidan ketika bereaksi dengan radikal bebas antara lain:
1. Gugus
O-dihidroksil pada cincin B
2. Gugus 4-oxo
dalam konjugasi dengan alkena 2,3
3. Gugus 3- dan
5- hidroksil
Gugus fungsi tersebut dapat mendonorkan
elektron kepada cincin yang akan
meningkatkan jumlah resonansi dari struktur benzene senyawa kuersetin.
meningkatkan jumlah resonansi dari struktur benzene senyawa kuersetin.
Kebanyakan
flavonoid terikat pada
gula dalam bentuk
alamiahnya yaitu dalam bentuk
O-glikosida, dimana proses glikosilasi dapat terjadi pada gugus hidroksil
mana saja untuk
menghasilkan gula. Bentuk
glikosida kuersetin yang paling umum ditemukan adalah kuersetin yang
memiliki gugus glikosida pada posisi 3 seperti kuersetin-3-O- -glukosida (gambar 5).
2. Metabolit
sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan
organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies
yang satu dan lainnya. Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit
sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan
berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya.Tanaman dapat menghasilkan
metabolit sekunder (seperti: quinon, flavonoid, tanin, dll.) yang membuat
tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut sebagai
alelopati.
Contoh : Alkaloid
Kopi mengandung metabolit sekunder
berupa kafein. Kafeina dijumpai pada banyak spesies tumbuhan, di mana ia berperan
sebagai pestisida alami. Dilaporkan bahwa kadar kafeina yang tinggi dijumpai
pada semaian yang baru tumbuh. Kafeina melumpuhkan dan mematikan
serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Kadar kafeina yang
tinggi juga ditemukan pada tanah disekitar semai biji kopi. Diketahui bahwa ia
berperan sebagai penghambat perkecambahan yang menghambat perkecambahan semai
kopi lain di sekitarnya, sehingga meningkatkan tingkat keberlangsungan hidup
kecambah kopi itu sendiri.
Kafeina dijumpai pada banyak spesies
tumbuhan, di mana ia berperan sebagai pestisida alami. Dilaporkan bahwa kadar
kafeina yang tinggi dijumpai pada semaian yang baru tumbuh. Kafeina melumpuhkan
dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Kadar
kafeina yang tinggi juga ditemukan pada tanah disekitar semai biji kopi.
Diketahui bahwa ia berperan sebagai penghambat perkecambahan yang menghambat
perkecambahan semai kopi lain di sekitarnya, sehingga meningkatkan tingkat
keberlangsungan hidup kecambah kopi itu sendiri.
Struktur Kimia Kafein
Kafeina atau lebih populernya kafein (C8H10N4O2), ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit
yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein termasuk alkaloid
golongann purin. Kafein adalah sebuah senyawa
organik
heterosiklik aromatik, yang terdiri dari cincin pirimidina dan cincin imidazola yang bergandeng sebelahan. kafein
merupakan salah satu dari dua grup basa nitrogen. Kafein merupakan golongan
yang membentuk nitrogen basa-nitrogen basa, termasuk kedua golongan basa
nukleat. Dua dari keempat deoxyribonucleotide dan dua dari keempat
ribonucleotide, yang merupakan bahan bangunan pokok dari DNA dan RNA, adalah
purina. Berikut adalah
struktur kafein.
Nama IUPAC 1,3,7-trimetil- 1H-purina- 2,6(3H,7H)-dion
Nama lain
1,3,7-trimetilksantina, trimetilksantina,
teina, metilteobromina
teina, metilteobromina
3. isolasi dan
purifikasi suatu senyawa
Kromatografi dengan penyerap yang cocok merupakan
metode yang lazim untuk memisahkan alkaloid murni dan campuran yang kotor.
Seperti halnya pemisahan dengan kolom terhadap bahan alam selalu dipantau
dengan kromatografi lapis tipis. Untuk mendeteksi alkaloid secara kromatografi
digunakan sejumlah pereaksi. Pereaksi yang sangat umum adalah pereaksi
Dragendorff, yang akan memberikan noda berwarna jingga untuk senyawa alkaloid.
Namun demikian perlu diperhatikan bahwa beberapa sistem tak jenuh, terutama
koumarin dan α-piron, dapat juga memberikan noda yang berwarna jingga dengan
pereaksi tersebut. Pereaksi umum lain tetapi kurang digunakan adalah asam
fosfomolibdat, jodoplatinat, uap jood, dan antimon (III) klorida.
Isolasi
Senyawa Alkaloid Dari Daun Sidaguri
tumbuhan sidaguri
termasuk dalam familimalvaceae yang merupakan perdu tegak bercabang dengan
tinggi mencapai 2m dengan cabung kecil berambur rapat dan menurut uji fitokimia
senyawa ini mengandung alkaloid.
isolasi senyawa alkaloid dari daun sidaguri dilakukan
dengan metode kromotografi kolom menggunakan silica gel 60sebagai fasa diamdan
kloroform : methanol sebagai fasa gerak berdasarkan teknik “step gradient polarity” (SGP). Euen yang digunakan adalah
kloroform : methanol dengan nilai perbandingan sebagai berikut (90:10 80:20
70:30 60:40 40:60). Eluen ditampung dalam botol vial 5 ml dan dianalisis dengan
KLT. Fraksi-fraksi yang memiliki spot dengan nilai Rf yang sama digabungdan
pelarutnya diuapkan. Selanjutnya dilakukan pemurnian.
4.
Alur biosintesis
Biosintesis merupakan pembentukkan
molekul alami yang terjadi di dalam sel dari molekul lain yang kurang rumit
strukturnya, melalui reaksi endeorganik. Sedangkan jalur biosintetis dapat
diartikan sebagai urutan atau proses yang di dalamnya terdiri atas tahap-tahap
pembentukkan dari senyawa yang sederhana menjadi senyawa kompleks.
Alasan mengapa jalur biosintesis
perlu dipelajari adalah :
1. Bisa mengubah senyawa awal menjadi
senyawa baru yang lebih bermanfaat dengan pertolongan suspensi sel
2. Berdasarkan biosintesis, metabolit
sekunder dapat diumpankan dengan prazat untuk menjadi produk yang lebih cepat
dengan kultur suspensi sel
3. Mengubah senyawa tertentu menjadi
senyawa lain untuk menggantikan reaksi dengan kultur suspensi sel
Cara untuk mengetahui jalur
biosintesis pada kultur jaringan adalah :
1. Dengan analisis senyawa kompleks
sehingga dapat diketahui building block penyusunnya yang dapat mengarahkan kita
kepada senyawa asal dan jalur biosintesisnya.
2. Pelabelan dengan radioisotop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar